Saturday, January 7, 2012

Something that I call : Missing you

Missing you is an adorably thing that I can have this moment. 

I just hope I am a better person now.

Sorry for my mistakes.

I think I want to have some times alone to get some clear idea what I am going to do.


P.S. I am still missing you badly.


Love,
Diyah, your love.

Someday what we call : Love

I never know what it is about. The fight, the misunderstanding that we have to have in our relationship. However, one thing that I really believe in that is all the problems that we have will make us mature in facing other problems that might be bigger than before.

I never know why we have to have differences. I never want that the differences make us angry to each other. However, one thing that I really know is that we love each other so we care about each other until the anger comes out because we want our beloved one is gonna be a better person.

And, I never know how can a person will not do mistake again in their live to make their beloved ones can be happy and love us more. However, one thing that I am sure of it is that SOMEDAY we will call all the things about as LOVE that we build with our energy, our love, our sweat, our tears, our anger, our care, and our sincerity.

SOMEDAY WE WILL LOOK BACK OF OUR PAST AND WE WILL SEE THAT WE SUCCESS TO BE IN PRESENT WITH ALL GRATITUDE AND THANKS TO GOD THAT WE COULD BE IN THE HAPPINESS PLACE TOGETHER BECAUSE ONE, WHAT WE CALL "LOVE".

Thursday, January 5, 2012

Rasa nggak enak yang enak!

Sesuatu yang dibuat-buat itu bener-bener aneh rasanya. Dan untuk hal yang satu ini, aku udah tau banget rasanya. Ke-sensitif-an ku udah terasah hari demi hari dengan hal kayak beginian. Bukan nampak secara nyata sih, cuma olah rasa yang diperlukan. Percaya nggak percaya. Ketika kamu melakukan sesuatu yang dibuat-buat sok manis or sok gimana gitu, pasti rasanya nggak enak banget di ati dan yang paling penting lawan kita berinteraksi pasti... ya PASTI kerasa juga. Dan itu nambahin perasaan yang nggak enak banget.

Nggak usah ditanya berapa kali aku ngalamin itu karena selama beberapa tahun ini, aku bersama orang yang mampu membantuku mengasah rasaku. Dan kami punya ikatan batin sangat kuat, mempertimbangkan bahwa kami bukan terlibat hubungan keluarga kandung. Dan hal ini yang terus kami asah secara tidak langsung karena yahhh..menurutku setiap orang butuh ruang pribadinya sendiri. Jadi ya gitu deh, ketika yang satu mbatin apa, yang satunya tau. Nggak cuma itu, ketika yang satu lagi ngapain sama lawan jenisnya, yang satunya bakalan kerasa juga. Hihihihi. Agak serem juga sih. Takutnya masing-masing udah nggak punya ruang privasi sendiri. 

Tapi ya itu namanya ilmu mbatin-membatin. Aku pun nggak tau bakalan punya ikatan segini kuatnya sama dia. Tapi kami bersyukur bisa memiliki rasa itu. Dan yang aku tahu, rumusnya untuk bisa kayak gitu cuma satu, 
Ketenangan hati dan pikiran kita
Yah.. emang itu caranya. Karena dengan kita tenang, kita jadi bisa mikir dengan jernih. Mikir tanpa dicampuri pergulatan emosi yang (menurutku) mempersulit cara pandang kita. Akhirnya selama belajar di negeri Shaolin (belajar bersama dalam sebuah hubungan dengan cara yang berbeda dari yang lain-red), aku menemukan sebuah pembelajaran yang penting bagiku khususnya, dan mungkin bagi cewe2 yang lain bahwa:
Nggak masalah cewe itu mesti mikir pake perasaan atau cowo pake logika. Karena sebenarnya itu PILIHAN.
 Nah masalahnya adalah, menurutku, cewe sebaiknya dan seharusnya bisa memanage perasaannya sebaik mungkin. Jujur ya, menurutku, cewe itu butuh cowo karena memang perlu seseorang yang bisa memikirkan segala hal secara terukur dan hal itu biasanya pake logika dan nalar. Nah sekarang kalian tau nggak bedanya logika ma nalar?
Nalar itu nggathuke 2 hal sedangkan Logika itu berpikir dari rangkaian kejadian sebelum2nya. 
Sebenarnya, peran cewek itu penting ketika dua orang dalam satu hubungan itu bisa saling mengimbangi. Bukan menyamakan segala hal! Itu salah menurutku. Karena nggak mungkin kita bisa nyamain yang kita mau dan yang pasangan kita mau. Semuanya perlu porsi seimbangnya. Laki-laki itu pelindung keluarga dan udah ditakdirin dari zaman purba bahwa laki-laki pergi ke luar rumah untuk berburu dan wanita di rumah melindungi rumah. Bayangkan kalau wanita yang berburu, mo bunuh kelinci ehhh.. ga tega! mo nembak hewan lain untuk dimakan, ehh..lagi lagi ga tega... Iya kan?


Lihat! Semua punya porsinya. Si wanita tinggal di rumah karena dia bisa melindungi keluarga kecilnya itu dengan kasih sayangnya yang lebih dari laki-laki. Dan menurut data statistik, bahwa (normalnya) perempuan itu punya 80% kadar perasaan di banding laki-laki. Jadi ya beginilah alam semesta. Mo diobrak-abrik kaya apa, ya tetep gini.


Bukan karena aku penganut patriarkal aja aku bisa ngomong kaya gini, tapi karena memang kehidupanku yang memperlihatkannya. Aku menyadari bahwa wanita itu punya potensi berhasil dengan kehidupannya sendiri tapi menurutku ada bagian yang penting yang perlu mereka selaraskan yaitu kehidupan bersama or MENIKAH dimana laki-laki adalah pemimpin (normalnya ya... kalo ada yang mbedani, out of my topic.


So, dari omonganku yang ngalor ngidul masalah olah rasa, tentang hal yang tidak semestinya atau yang dibuat-buat, dari hal tentang olah rasaku yang aku temukan ketika menjalani hubungan dengan laki-laki yang sangat hebat, dan dari hal logika dan nalar, aku begitu menyadari bahwa dalam sebuah hubungan percintaan (keluarga) dibutuhkan kerja sama yang kuat dan baik antar SUAMI dan ISTRI dimana inilah cita-cita besarku. Kehidupan berumah tangga yang kuat dan baik itu impianku :)